Royal Moringa, Satu-Satunya Serbuk Kelor Organik yang Diakui BPOM

Agu 23, 2022 | Budidaya, Pengolahan

Royal Moringa telah menjadi satu satunya  olahan Serbuk Kelor Organik yang diakui oleh BPOM. Berkat konsistensinya menjaga kualitas dan manfaat didalam daun Kelor yang diakui oleh dunia internasional, Serbuk Kelor Organik ini akhirnya menerima pengakuan di negri sendiri.

 

Sedikit selayang pandang dari founder PT, Moringa Organik Indonesia, Ai Dudi Krisnadi, yang beliau tulis di halaman facebook pribadinya:

“Bismillah, … alhamdulillah BPOM telah mengakui dan mengizinkan penggunaan kata organik dan logo sertifikasi international untuk Tepung Daun Kelor Halus Organik “Royal Moringa”. 🙏
Royal Moringa Organik ini menjadi satu2nya tepung daun Kelor Organik yang diakui oleh BPOM bersertifikasi international. Perjuangan yang cukup panjang untuk memperoleh pengakuan itu.
Saya rasa moment ini penting terutama saat Pemerintah tengah berjuang untuk menurunkan angka stunting ke angka 14 % yang menurut saya tidaklah mudah JIKA dilakukan dengan cara lama, dengan cara yang seperti biasa dilakukan setiap tahunnya.
Satu contoh misalnya Provinsi NTT memerlukan waktu 19 tahun.
Prevalensi Balita Stunting (Tinggi Badan menurut Umur) SSGI 2021, Provinsi NTT memiliki angka prevalensi sebesar 37.8 % berada di atas angka prevalensi nasional sebesar 24,4 %. Berdasarkan perbandingan hasil SSGI 2019 – 2021, Provinsi NTT mengalami penurunan prevalensi angka stunting sebesar 6 % selama kurun waktu 5 tahun dari 43.8 % (2019) menjadi 37.8 % (2021) dengan rata-rata penurunan 1.2 % per tahun.
Bila merujuk pada data tersebut, maka untuk memenuhi permintaan Presiden bahwa angka stunting harus turun hingga 14 % di tahun 2024 (dalam kurun waktu 2 tahun), maka Provinsi NTT memerlukan waktu 19 tahun.
Perhitungannya adalah angka stunting saat ini (2021) sebesar 37.8 % dikurangi target 14 %, perlu menurunkan angka stunting sebesar 23.8 %. Bila merujuk pada rata-rata penurunan stunting sebelumnya (kurun waktu 5 tahun) sebesar 1.2 %, maka diperlukan waktu selama 23.8 % dibagi 1.2 % per tahun = 19 tahun.
Untungnya, Kang Gubernur Victor dan Teh Yuli Laiskodat beserta Korem 161/Wirasakti memilih cara yang TIDAK BIASA, semoga beliau semua beserta jajarannya diberi kekuatan yang luar biasa oleh Tuhan, agar dapat membawa anak-anak saudara kita di timur itu benar-benar dapat terbebas dari stunting.
Selamatkan Generasi Bangsa terlebih dahulu, baru kita bicara bisnis ya Kawan … 😁🌿🙏
Oh iya, nuwun sewu Kang Ganjar, dengan cara perhitungan yang sama, Jawa Tengah perlu waktu lima tahun loh Kang Gub … sekali lagi, itu JIKA dilakukan dengan cara lama yang sama dengan tahun2 yang lalu … semoga tidak ya 🤭🙏
Dalam tulisannya, Kang Dudi (sapaan akrab pak Dudi) mengutarakan bagaimana tanaman Kelor sangat dapat membantu menurunkan angka stunting yang sedang “kejar target” untuk bisa turun sampe ke angka 14%. Menurutnya, angka tersebut merupakan angka yang sulit dicapai jika tidak dengan gebrakan baru.
Menurutnya, gebrakan baru ini harus dengan cara yang TIDAK BIASA seperti yang sudah dilakukan oleh provinsi NTT. yang didukung oleh Gubernur beserta Korem 161/Wirasakti.

Flip Book Terbaru.

Role of Protein and Amino Acids in Infant and Young Child Nutrition: Protein and Amino Acid Needs and Relationship with Child Growth
Child Stunting is Associated with Low Circulating Essential Amino Acids
Research and development of moringa in China
The role of Moringa oleifera in agro-ecosystems: a review