Manfaat Daun Kelor Untuk Ternak

Jul 19, 2022 | Manfaat Kelor

Manfaat Daun Kelor Bidang Peternakan

Manfaat daun kelor tak terbatas untuk memenuhi nutrisi sehari-hari manusia saja, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk hewan ternak. Selain sebagai pakan kambing, daun kelor juga bisa digunakan untuk ternak binatang lain. Seperti ikan, dan unggas.

Bidang Peternakan Ruminansia Sapi

Seperti yang telah saya jelaskan dalam blog sebelumnya, daun kelor memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Akan tetapi, daun kelor juga memiliki beberapa zat antinutrisi yang tidak menguntungkan bagi hewan ternak. Oleh karena itu, penggunaan daun kelor untuk ternak tidak boleh digunakan sebagai pakan tunggal.

Daun kelor untuk ternak sapi lepas sapih dengan berat antara 60 – 100 kg, dapat diberikan sebanyak 1 – 1,5 % dari berat badan. Pemberian juga bisa berdasarkan presentasi dalam ransum. Jumlah daun kelor dalam ransum ternak sapi lepas sapih sebaiknya antara 40 -60 %. Dengan hal ini diharapkan sapi dapat mengalami pertumbuhan berat badan sebanyak 0,4 – 0,6 kg/hari.

Untuk sapi yang dalam masa pertumbuhan, pemberian daun kelor dapat disamakan dengan jumlah pemberian pada sapi lepas sapih. Dengan harapan selama pertumbuhan sapi juga akan memperoleh petambahan berat badan sebanyak 0,4 – 0,6 kg/hari. Hal yang sama juga dilakukan untuk sapi dalam program penggemukan.

Pemberian daun kelor untuk sapi betina dewasa, bunting dan menyusui sedikit berbeda. Hal ini supaya sapi tidak mengalami kegemukan yang akan menghambat dalam produktifitas reproduksinya.

Jumlah pemberian daun kelor untuk sapi betina dengan kriteria tersebut adalah 0,5 % dari berat badan atau 25% dalam ransum. Harapannya supaya pertambahan bobot sapi tidak lebih dari 0,25 kg/hari. Hal ini tujuannya hanya untuk menjaga performa sapi saja.

Bidang Peternakan Ruminansia Kambing

Pemberian daun kelor kepada kambing dapat memberikan banyak manfaat untuk performa kambing tersebut. Daun kelor dapat meningkatkan pertambahan bobot badan kambing, memperbaiki pencernaan dan penyerapan nutrisi menjadi lebih efektif. Hal ini selaras dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh N. Sultana dkk. Dia adalah peneliti dari Universitas UPM Malaysia.

Dalam penelitiannya, daun kelor yang diberikan kepada kambing jumlahnya bervariasi. Jenis kelamin kambing yang digunakan dalam penelitian adalah kambing jantan yang usianya masih dalam masa pertumbuhan. Pada ransum yang diberikan, terdapat jumlah daun kelor yang berbeda-beda. Jumlahnya ada yang 0%, 25%, 50 %, & 75% bahkan sampai 100 persen. Dengan 0%  adalah tidak ada daun kelornya sama sekali.

Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan kambing dengan ransum daun kelor dan yang tidak menggunakan daun kelor. Secara singkat, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah daun kelor dalam ransum, maka semakin banyak jumlah ransum yang dimakan oleh kambing.

Selain itu, pertambahan bobot harian tertinggi diperoleh oleh kambing dengan ransum 100% daun kelor. Penambahan bobotnya sebanyak 61,74 gram per hari. Hal ini karena jumlah protein kasar dalam ransum akan semakin meningkat seiring meningkatnya jumlah daun kelor dalam ransum.

Kesimpulannya, daun kelor sangat bermanfaat untuk diberikan kepada ternak kambing. Bahkan menurut peneltian tersebut, daun kelor dapat digunakan sebagai pakan tunggal dalam berternak kambing.

Bidang Peternakan Unggas

Dari sekian banyak manfaatnya, daun kelor juga diharapkan akan memberikan efek positif terhadap peternakan unggas. Seperti yang dilakukan oleh Nuraeni, Mahasiswa fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin. Dia meneliti tentang pengaruh pemberian tepung daun kelor terhadap ayam broiler.

Tepung daun kelor yang diberikan ke ayam broiler ternyata dapat meningkatkan berat hidup, berat karkas dan lemak abdomen ayam broiler menurun. Dengan jumlah tepung daun kelor yang terdapat dalam ransum adalah sebanyak 4 persen.

Bidang Perikanan

Di bidang perikanan, manfaat daun kelor dapat digunakan dalam pemberian pakan ikan. Jumlah daun kelor sebanyak 10% dalam ransum, dilaporkan tidak memberikan efek negatif terhadap pertumbuhan ikan. Hal ini dapat menghemat biaya pakan ikan yang harganya cukup mahal kalau daun kelornya diperoleh secara gratis.

T. Tagwireyi adalah peneliti dari Universitas Bindura, Zimbabwe, Afrika, yang meneliti tentang pemanfaatan daun kelor untuk digunakan dalam ransum pakan ikan. Jenis ikan yang digunakan dalam penelitiannya adalah ikan nila (Oreochromis niloticus fry). Sebelum dicampurkan ke dalam ransum ikan, daun kelor diolah terlebih dahulu. Daun kelor yang diperoleh, dikeringkan pengan proses pengeringan tanpa menggunakan sinar matahari. Setelah kering, daun kelor kemudian masing-masing direbus dan dikukus.

Perebusan dan pengukusan dilakukan pada suhu 60 – 80 derajat celsius selama 15 menit. Tujuannya supaya mengurangi zat anti nutrisi yang ada pada daun kelor tersebut. Hasil terbaik daun kelor diperoleh dari daun kelor yang dikukus. Daun kelor dengan jumlah 10% dalam ransum memberikan hasil perkembangan yang sangat baik untuk ikan.

Flip Book Terbaru.

Role of Protein and Amino Acids in Infant and Young Child Nutrition: Protein and Amino Acid Needs and Relationship with Child Growth
Child Stunting is Associated with Low Circulating Essential Amino Acids
Research and development of moringa in China
The role of Moringa oleifera in agro-ecosystems: a review