Kebutuhan pasar produk kelor diperkirakan akan meningkat sebesar USD 2.85 miliar atau sekitar Rp. 42 Trilliun dari tahun 2020 hingga 2025, dengan momentum pertumbuhan pasar akan meningkat sampai pada CAGR sebesar 8%
Technavia.com menerbitkan laporan riset pasar produk kelor yang memberikan insight penting tentang dampak pasca COVID-19 pada pasar herbal terutama pasar Moringa atau Kelor.
Adanya laporan riset ini semakin menguatkan hipotesis tentang besarnya kebutuhan Moringa di seluruh dunia, yang juga menjadi peluang bagi kita untuk memulai bisnis di bidang herbal.
Pasar Produk Moringa: Penggerak Utama, Trend, dan Tantangan
Berdasarkan hasil riset, ada peningkatan baik dalam perkembangan pasar Moringa pasca COVID-19. Meningkatnya kesadaran tentang manfaat Kelor untuk kesehatan, menjadi penggerak perkembangan pasar Kelor, meskipun beberapa faktor seperti masalah distribusi produk masih dianggap sebagai penghalang perkembangan pasar.
Manfaat utama Kelor yang menjadi pemicu perkembangan pasar pada masa COVID-19 adalah kemampuan daun kelor dalam membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan menjamurnya berbagai macam jenis suplemen pada masa COVID-19, kapsul daun Kelor merupakan salah satu produk yang sangat diminati karena harganya yang terjangkau dan hasil memuaskan yang sudah dibuktikan oleh banyak pihak.
Penggerak Utama Pasar Produk OIahan Kelor
Salah satu faktor penggerak berkembangnya pasar produk Kelor adalah meningkatnya wawasan masyarakat dunia tentang manfaat Kelor bagi kesehatan.
Selama 10 tahun terakhir, pasar produk olahan kelor seperti tepung daun kelor organik, telah naik secara signifikan. Meningkatnya permintaan konsumen di daerah barat seperti Eropa, Amerika Utara dan Amerika selatan, ditengarai oleh meningkatnya kesadaran akan manfaat kelor bagi kesehatan.
Segudang manfaat dalam kelor seperti terdapat 18 jenis asam amino, kemampuan mengontrol gangguan sistem peredaran darah, sifat anti-aging, antioksidan, anti inflammatory, dan menjaga daya tahan tubuh merupakan beberapa manfaat kelor yang diinginkan oleh masyarakat.
Trend Utama Pasar Produk Olahan Kelor
Berkembangnya populasi Millennial di dunia merupakan faktor pendukung lain dalam perkembangan pangsa pasar Kelor. Millennial adalah kelompok demografi yang lahir di awal 1980an sampai akhir 1990an. Pada tahun 2017, kelompok ini akan berumur antara 26-36 tahun.
Produk kelor cukup populer untuk dikonsumsi di kalangan mereka karena mereka cenderung memiliki keinginan untuk mencoba produk dan rasa baru jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Kebanyakan dari mereka juga belum berumah tangga dan belum memiliki banyak tanggung jawab, oleh karena itu mereka sangat terbuka untuk mencoba sesuatu yang baru.
Tantangan Pasar Utama Produk Olahan Kelor
Distribusi Produk akan menjadi suatu tantangan besar bagi pasar produk olahan kelor. Toko Retail seperti supermarket, toko herbal atau bahkan apotik dapat menjadi saluran distribusi yang menjanjikan bagi pengusaha kelor.
Namun bagi pengusaha kelor, ini menjadi tantangan yang cukup besar. Masalah masalah seperti tekanan pada harga dan margin produk, permintaan yang belum dapat tercukupi karena belum sesuai dengan kapasitas produksi, minimnya supply chain, biaya cargo yang cukup besar, kesenjangan antara supply yang tidak berkembang di pasar yang bergerak sangat cepat seperti ini, memaksa banyak pengusaha kelor untuk bisa lebih kreatif agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pasar.
Produk Paling Dicari di Pasar Olahan Kelor.
Beberapa produk yang paling dicari oleh konsumen Kelor dunia adalah,
Tepung daun Kelor Organik
Tepung daun kelor organik menjadi salah satu hasil olahan kelor yang paling banyak diminati. Jika diolah dengan baik, maka semua manfaat kelor dapat didapatkan hanya dengan menambahkan tepung ini dalam makanan sehari hari, atau mengkonsumsinya lewat kapsul yang berisi tepung daun kelor.
Salah satu produk tepung daun kelor berkualitas baik adalah: Royal Moringa.
Minyak Biji Kelor
Minyak Kelor atau disebut juga dengan Moringa Ben-Oil, merupakan hasil olahan biji kelor yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai macam bentuk, salah satunya adalah dengan menjadikan ini kosmetik.
Minyak ini pun merupakan salah satu minyak yang khasiatnya sudah ditemukan sejak zaman Mesir Kuno. Beberapa arkeologis menemukan sebuah wadah yang berisikan minyak daun kelor dalam sebuah makam kuno.
Sifat anti-aging yang membantu mempertahankan kemampuan tubuh untuk beregenerasi dalam tanaman kelor bisa dengan baik dimanfaatkan lewat minyak ini. Selain untuk kosmetik, minyak ini juga aman untuk dikonsumsi.
Salah satu produk olahan minyak ini adalah: Kelorina Seed Oil.
Kesimpulan:
Berkembangnya pasar kelor pasca COVID-19 merupakan sebuah secercah harapan bagi para pengusaha herbal. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap manfaat kelor juga merupakan suatu kebahagiaan sendiri bagi para pegiat herbal yang sudah lama mengkampanyekan semua manfaat kelor.
Di Luar itu, berkembangnya pasar kelor adalah kesempatan bagi masyarakat yang ingin mengembalikan keseimbangan ekonomi pasca COVID-19 dengan menjadi pengusaha Kelor.
Esensi utama dari perkembangan kelor ini sendiri adalah dengan semakin tinggi pangsa pasar dan konsumen kelor, maka semakin tinggi juga nilai kualitas kesehatan masyarakat dunia.